Leica Noctilux 75mm f/1.25 Hands-on Review
Dua bulan sebelum lensa Leica 75mm f/1.25 Noctilux diumumkan, saya dan beberapa teman pengguna Leica SL dan Leica M (Tommy Siahaan, Ruben, Robert Lie, Jusuf K.), diberikan kesempatan untuk mencoba lensa berbukaan sangat besar ini. Seperti biasa, saya memasang lensa ini ke Leica SL saya via adaptor. Bukaan lensa ini sangat besar, paling besar diantara lensa Leica yang berjarak fokus 75mm. Lensa ini juga merupakan lensa manual fokus (tidak bisa autofokus).
Karena bukaannya yang besar, Noctilux 75mm f/1.25 ini fisiknya sedikit lebih besar dari 50mm f/0.95 yaitu 9.1 x 7.4 cm, dengan berat 1.055kg. Lensa ini memiliki desain 9 elemen dalam 6 grup. Lensa ini bisa fokus cukup dekat dalam ukuran lensa telefoto, yaitu 85 cm.
Karena jendela bidik yang besar dan beresolusi tinggi (4.4 juta titik), tidak sulit bagi saya untuk manual fokus, sebagian besar foto fokus, sebagian kecil tidak fokus terutama saat modelnya bergerak cepat.
Yang mengagetkan bagi saya dan beberapa teman adalah peningkatan ketajaman lensa ini dibandingkan dengan lensa legendaris Leica 50mm f/0.95 Noctilux. Saya mencoba fokus ke bagian tengah, sampai sisi-sisi foto, bagian fokus masih terlihat sangat tajam. Sepertinya memang lensa ini dirancang siap untuk kamera digital full frame dengan resolusi yang lebih tinggi dari 24MP.
Lalu kita bergantian mencoba lensa ini dengan dibantu model cantik Violetta Koloskova supaya tidak sulit membuat foto yang menarik tentunya.. he he he.
Lensa-lensa Leica biasanya dirancang untuk digunakan di bukaan terbesar, dan saat saya coba di bukaan terbesar (f/1.25), ketajaman lensa ini sudah sangat tinggi, sedangkan ruang tajamnya sangat tipis sehingga sangat ideal untuk foto portrait dengan latar belakang blur. Portrait photographer tentunya akan senang sekali mengunakan lensa yang harganya dibawah Rp200 juta ini. Secara keseluruhan, lensa ini memang keren untuk pengguna lensa Leica M dan SL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar